Akibatnya beberapa perusahaan tekstil gulung tikar akibat tidak bisa berproduksi lagi. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman mengatakan, setidaknya ada sembilan perusahaan yang gulung tikar akibat tidak mampu bersaing dengan produk impor. "Lebih banyak di sektor menengah atau antara, seperti di pemintalan ada satu Apalagipersaingan yang akan dibahas adalah persaingan produk impor dari Indonesia yang ada di Taiwan. Karena harga yang lebih murah serta kualitas yang tidak kalah dari produk-produk lainnya. Dengan adanya dumping kita harus pintar-pintar dalam menentukan harga tidak boleh terlalu rendah ataupun terlalu tinggi, agar produsen tidak Theproblem of the halal product label is often marked by the attitude of the business actors who tend to be unaware and chase more for profit. Moreover, the lack of attention from the government d meningkatkan kualitas produk dalam negeri e. penyebarluasan label-label produksi dalam negeri Jawaban D (Soal lengkapnya DISINI) Agara produk dalam negeri tidak kalah dengan produk dari luar negeri maka bangsa Indonesia harus berani meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar dapat bersaing dengan produk-produk internasional. Sepertiyang kita tahu, seringkali ada produk impor yang secara illegal masuk ke Indonesia. Yang mana produk impor tersebut sama sekali tidak memenuhi persyaratan persyaratan yang berkaitan dengan keamanan produk. Tentunya tanpa kita sadari, hal itu dapat berdampak secara langsung pada tingkat keamanan penggunaannya. Agarproduk indonesia tidak kalah dengan produk impor, upaya yang harus dilakukan adalah . * - 46167456 . – Kalangan industri dalam negeri masih kerap berkutat dengan persoalan persaingan produk lokal dengan produk impor di Indonesia. Selama ini, keluhan yang dialami pihak industri dalam negeri lebih banyak akibat tidak lakunya produk mereka di pasaran lokal. Konkretnya, mereka mengeluh produk lokal kalah saing dengan produk luar negeri. Artinya, produk impor ternyata masih banyak diminati konsumen juga Jokowi Larang Instansi Pemerintah Impor Barang Luar Negeri, Ketua MPR Peluang bagi INKA Kenapa produk lokal kalah bersaing dengan produk impor? Bagaimana cara produsen lokal untuk bersaing dengan produk luar negeri? Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri P3DN Kementerian Perindustrian Kemenperin Nila Kumalasari sempat mengulas hal ini di sela pameran Indonesia Sustainable Procurement Expo ISPE 2022, di Nusa Dua, Bali, Jumat 3/6/2022 lalu. Dia mengakui, keluhan yang paling sering terjadi di lapangan, yakni tidak dibelinya produk dari produsen lokal. Meski kata dia, selama ini mereka sudah melengkapi diri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri TKDN. "Keluhan selama ini, sebagian besar produk dalam negeri, tidak dibeli atau tidak laku di pasaran lokal. Sehingga, banyak perusahaan-perusahaan enggan untuk memperpanjang sertifikatnya atau tidak mau mengusulkan yang baru," kata Nila dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu 12/6/2022. Baca juga Wapres Indonesia Eksportir Produk Halal Terbesar ke Negara OKI Bagaimana cara produsen lokal untuk bersaing dengan produk luar negeri? Terkait persaingan produk lokal dengan produk impor ini, menurutnya ada dua sisi di pasaran yang harus tetap dijaga pelaku industri dalam negeri, yakni dari sisi demand dan supply. Ia menjelaskan, sisi demand harus dijaga dengan terua menggalakkan upaya membeli produk dalam negeri. Kemudian dari sisi supply juga harus dijaga untuk memenuhi kebutuhan demand. "Jadi, dua-duanya kita tidak bisa saling menyalahkan, gara-gara demand, tapi memang untuk tadi kita ngomong skala ekonomi, itu kuncinya ada di demand. Kalau ada yang mau beli, tentu industri harus siap," ucapnya. Untuk sisi demand, saat ini pemerintah harus mulai bergerak dulu, baru industrinya. Kemudian, untuk industrinya, harus tetap menjaga ketersediaan. Baca juga Kemendag Sasar Korsel Jadi Pasar Produk-produk Digital Indonesia Sehingga nantinya hal ini akan menjadi berkesinambungan terus. "Jadi hubungan ini harus kontinu, dan perbaikannya juga kontinu, harus improvement terus-terusan,” sambungnya. Kenapa produk lokal kalah bersaing dengan produk impor Diungkapkannya, selama ini, kendala yang mengakibatkan produk mereka tidak laku di pasaran, karena selama ini masyarakat terlanjur terlena dengan produk impor. Kondisi ini membuat produk lokal kalah saing dengan produk luar negeri. Dia memberi contoh, ketika seseorang memasuki masa pendidikan, alat-alat laboratorium yang digunakan misalnya, semua merupakan produk impor. "Sewaktu menjadi mahasiswa misalkan di kedokteran, dokter-dokter, suster sudah terbiasa dengan produk luar. Kemudian, tiba-tiba menjadi PNS, diminta pakai produk lokal, bisa dibayangkan, karena kan produk itu tidak hanya kualitas, tapi kenyamanan," ujarnya. Lebih lanjut kata dia, terkait produk, memang ada orang yang suka merek-merek tertentu, yang menyangkut masalah kenyamanan. Ini terjadi karena sudah nyaman dengan produk impor. Untuk bisa dialihkan ke produk lokal atau dalam negeri, menurutnya perlu perjuangan. "Ini juga harus kita hargai bareng-bareng, jika demand sudah berkenan menggunakan produk dalam negeri, ya kita harus apresiasi dong,” jelasnya. Baca juga Seruan Pakai Produk Lokal Jadi Angin Segar Industri Baja Tanah Air “Sehingga bentuk apresiasinya, kita jaga tuh produsen dalam negerinya, untuk memberikan yang terbaik. Misalkan nanti di tengah jalan ada yang kurang-kurang, atau dalam tanda petik ada rusak-rusak, ya harus memberikan pelayanan yang prima," tegasnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. - Hingga saat ini, produk lokal milik Indonesia masih kurang diminati dibandingkan produk impor. Padahal, kualitas dari produk lokal bisa bersaing dengan produk impor, Kawan Puan. Ada faktor- faktor yang menyebabkan produk lokal kurang diminati, salah satunya kurangnya gaungan seputar produk-produk tersebut. "Orang indonesia itu suka barang-barang lokal. Tapi kadang-kadang kurang menghargai," ujar Maria Suwarni, Chief of Merchandising and Marketing Officer PT Supra Boga Lestari, Tbk yang salah satunya menaungi supermarket Pasarina dalam media gathering di Sarinah, Jakarta Pusat, pada Rabu 22/6/2022. Akibat masyarakat yang tak memiliki banyak informasi seputar produk lokal, banyak dari mereka yang beralih ke produk impor. "Jadi, akhirnya kami bantu gaungkan," ujar Maria. Dalam hal ini, Maria mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan produk lokal agar mampu bersaing dengan produk impor di pasaran. Hal pertama yang perlu diperhatikan bagi produk lokal adalah dari segi pengemasan. Menurutnya, kemasan adalah kesan pertama yang akan ditangkap oleh pembeli. Baca Juga Pertama di Indonesia, Ini Serunya Berbelanja di Pasarina yang Pakai Teknologi Metaverse "Untuk generasi tua mungkin tidak terlalu memikirkan pengemasan. Tapi anak-anak jaman sekarang susah, 'kemasan kayak gini emang enak?'". Hal kedua yang harus diperhatikan adalah dari segi harga, Kawan Puan. Banyak produk lokal yang memiliki harga lebih tinggi dibandingkan produk impor. "Kayak jeruk Medan," ujar Maria menyebutkan contoh. "Nah ini tantangan gimana kita caranya membantu mereka. Karena masalah logistik jadi akhirnya mahal atau mengemasnya nggak pintar. Jadi sampai ke Jakarta barangnya sudah rusak. Itu yang terus kita ingatkan," jelasnya. Selain itu, kualitas dan kebersihan dari produk juga aspek penting yang tak boleh luput. Maria mengatakan pihaknya melakukan kurasi pada berbagai produk lokal terlebih dahulu. "Kita harus kurasi yang terbaik buat costumer. nggak asal-asalan," katanya. Salah satu yang terpenting adalah dari segi aspek kesehatan, terutama untuk produk snack. "Apalagi kesadaran kesehatan itu tinggi yah. jadi kita pastiin eh kalian pakai micin nggak?' Pakai micin itu ada toleransinya," jelas dia. Baca Juga Agar Makin Dikenal, Ini Cara Mendaftarkan Produk UMKM di E-Katalog LKPP Itu tadi berbagai hal yang harus diperhatikan produk lokal agar bisa bersaing dengan produk asing. Semoga kedepannya kualitas dan penjualan produk lokal semakin meningkat ya, Kawan Puan! * Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang15 Februari 2022 1656Hai Danu, kakak bantu jawab yaa. Jawaban dari pertanyaan di atas adalah Opsi C. Berikut penjelasannya. Globalisasi yang terjadi saat ini berdampak pada informasi, budaya, dan produk yang berasal dari luar negeri masuk ke Indonesia. Hal tersebut menyebabkan peningkatan persaingan bisnis bagi para produsen produk dalam negeri. Dimana produk dalam negeri masih cenderung kesulitan untuk bersaing karena adanya perbedaan kualitas, harga, hingga kekuatan merk dari produk tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa upaya agar produk dalam negeri tidak kalah saing dengan produk impor, yaitu salah satunya dengan meningkatkan kualitas produksi. Jadi, upaya yang harus dilakukan agar produk Indonesia tidak kalah dengan produk impor adalah meningkatkan kualitas produksi Opsi C. Semoga membantu! Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas perekonomian China setelah 'mati suri' akibat pandemi Covid-19, kenyataannya belum mampu membuat kinerja manufaktur atau pabrik di sana cepat pulih. Inventori perusahaan China masih sangat tinggi, sehingga banyak perusahaan-perusahaan melakukan clearance sale alias cuci gudang. Clearance sale akan membuat produk China murah dan hal ini cukup mengancam industri dalam negeri. Ekonom Senior Raden Pardede menjelaskan, global demand yang melemah, ekspor dari China ke Amerika Serikat AS mengalami penurunan. Sehingga banyak barang-barang yang diproduksi China tidak dipasarkan ke negara-negara seperti AS dan Eropa. "Kemungkinan dia China akan membanjiri kita dengan harga yang lebih rendah. Oleh karena itu, yang harus diantisipasi jangan sampai barang-barang dari Tiongkok itu masuk ke Indonesia secara ilegal atau mungkin melakukan dumping," jelas Raden kepada CNBC Indonesia, seperti dikutip Kamis 8/6/2023. Hal ini yang kemudian, kata Raden harus diantisipasi, sehingga produk-produk seperti tekstil, garmen, yang cenderung padat karya tidak mengalami dampak atas situasi ekonomi China saat ini. Seperti diketahui, saat ini industri tekstil di Indonesia di tengah ancaman adanya pemutusan hubungan kerja PHK. Karena diperkirakan produk-produk murah China akan membanjiri tanah air. "Serbuan produk impor ini sudah puluhan tahun kami serukan. Dan agar impor ilegal diberantas. Maraknya perjanjian perdagangan dan sejenisnya itu membuat serbuan impor semakin bebas. Akibatnya mematikan produsen di dalam negeri," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara KSPN Ristadi kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis 8/6/2023. Di sisi lain, dia mengakui, barang impor, terutama asal China memang murah dan kualitasnya pun masih mumpuni. "Kain katun impor China hanya dibanderol per meter, sementara kalau diproduksi lokal jadinya per meter. Nggak habis pikir memang gimana cara mereka China menghitung biayanya,"ungkap Ristadi. "Dan ini yang bikin ada pabrik kain, yang tadinya memasok kain ke perajin Batik di Pekalongan, beralih jadi importir kain dari China," kata Ristiadi lagi. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Bank Central Asia BCA, dari 98 kategori barang berdasarkan HS 2 digit, 41 barang mengalami volume impor dengan harga yang lebih murah, dibandingkan dengan kuartal I-2023. Berdasarkan data bea dan cukai China yang dirilis Rabu 7/6/2023, ekspor Negeri tirai bambu turun 7,5% secara tahunan sepanjang Mei. Senada dengan ekspor, realisasi impor juga turun 4,5% secara tahunan. Biro Statistik Nasional NBS China melaporkan Indeks manajer pembelian manufaktur PMI turun ke level terendah lima bulan di 48,8 tercatat turun dari 49,2 pada April. Angka PMI ini juga mematahkan perkiraan kenaikan menjadi 49,4. Kondisi ini jelas merupakan lampu kuning bagi Indonesia. China ada salah satu mitra dagang dan investasi utama Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah mengungkapkan, kontraksi 1% ekonomi China dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,3% hingga 0,6%. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Video Inflasi China Januari Tembus 2,1%, Terdorong Imlek cap/cap Jakarta Pemerintah diminta segera menghentikan keran impor baja serta menindak tegas perusahaan yang berupaya melakukan penyelundupan impor baja. Alasannya, industri dalam negeri sangat khawatir dengan keberadaan baja impor terutama dari Cina. Apalagi produk tersebut dijual sangat murah dengan cara yang tidak adil. Ini diungkapkan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia FSPMI. “Sekitar 100 ribu anggota kami dari FSPMI di seluruh Indonesia benar-benar terancam. Baja impor dijual sangat murah karena diduga masuk ke pasar dalam negeri dengan cara unfair trade seperti dumping dan circumvention pengalihan pos tarif. Industri dalam negeri terancam hancur dan terjadi PHK massal. Ini sangat serius. Kami harap Pemerintah memperhatikan nasib kami,” kata Sekretaris Jenderal DPP FSPMI, Sabilar Rosyad, Kamis 8/6/2023. Menurut Rosyad, karena itulah pekan ini ratusan buruh yang tergabung ke dalam FSPMI menggelar aksi unjuk rasa di depan 2 kementerian. “Kami semua resah, termasuk para anggota kami yang tersebar di sekitar 250 perusahaan di seluruh Indonesia. Kami membutuhkan kehadiran Pemerintah untuk melindungi perusahaan baja nasional. Kalau tidak, maka dampaknya adalah kami para pekerja. Belum lagi di belakang nasib kami, juga terdapat anak dan istri, yang pasti sangat terdampak,” ujarnya. Terkait hal itu, jelas Rosyad, FSPMI mengajukan lima tuntutan kepada kepada Pemerintah. Pertama, agar pemerintah menghentikan kebijakan masuknya impor baja. "Cintailah produk dalam negeri. Kedua, jangan buka keran impor. Industri baja nasional bisa hancur dan berakibat PHK massal. Ketiga, pakailah produk dalam negeri yang bersertifikat dan TKDN; Keempat, tindak tegas oknum yang bermain dalam impor baja dan kelima Dan kelima, tindak tegas perusahaan yang melakukan penyelundupan impor baja,“ tegasnya.

agar produk indonesia tidak kalah dengan produk impor kita harus