PROBOLINGGO Partai Gerindra tampaknya kian terang bakal mengusung kiai muda Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, Muhammad Haris alias Gus Haris maju Cagub Probolinggo 2024. Sinyal benderang itu diperlihatkan Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad saat menghadiri Haul KH Sholeh KisahKewalian Syaikh M Hasan Seppuh dan Habib Soleh. Haul dua wali qutub diperingati hari ini. Pertama adalah Habib Soleh bin Muchsin al-Hamid, Tanggul, Jember dan Syaikh Muhammad Hasan Seppuh, Genggong, Probolinggo. Setidaknya ada kisah yang dapat dijadikan teladan atas keduanya. Kisah pertama, pernah Kiai Hasan Sepuh berkirim surat ke Amalanpengasihan dengan surat yusuf ayat 31 ketampanan nabi yusuf sangat terkenal dalam kisah kisah yang diabadikan al qur an. Kisah ini diceritakan secara panjang lebar dalam surat y. Sedikit kami tegaskan kepada anda bahwa fadhilah atau manfaat surat yusuf ayat 31 ini sangat banyak sekali salah satunya sebagai amalan atau doa pengasihan umum KrisisMotivasi dalam Dunia Pendidikan. Motivasi sangatlah penting dalam hidup kita. Saya teringat dengan sebuah ungkapan bahwa “orang yang sukses adalah mereka yang pandai memotivasi dirinya sendiri”. Berdasarkan sumbernya motivasi dibagi menjadi dua; internal dan eksternal. Internal meliputi diri sendiri dan lingkungan keluarga. amalanmbah hasyim asyari untuk menjaga nu agar selamat hingga kiamat adalah shalat hajat dua rakaat. rekaat pertama membaca surat at Mbah Kiai Hasan Genggong sampai dawuh, siapa saja yang mengurus NU akan beruntung dunia akhirat. Doa para ulama itu tidak main-main. Hidup maupun mati, beliau-beliau ini mendoakan. Yang hidup didoakan EventGowes Genggong go green festival juga di ikuti oleh atlet balap sepeda nasional Kalimantan Barat, Wariski beserta teman-temannya . Alm. KH. Moh. Hasan GenggongSalah satu karomah Al-Marhum waliyullah KH. Moh. Hasan Genggong diceritakan oleh KH. Akhmad Mudzhar, Situbondo. Beliau bercerita bahwa pada suatu hari selepas sholat Jum’at Almarhum KH. Moh. Hasan Genggong atau yang dikenal dengan kiai sepuh turun dari Masjid jami’ Al-Barokah Genggong menuju dalem rumah/kediaman beliau. Dalam perjalanan antara masjid dan kediamannya, beliau kiai sepuh berjalan sambil berteriak mengucap “Innalillah, Innalillah” sambil menghentak-hentakkan tangannya yang kelihatan basah. Pada waktu itu jam menunjukkan jam Setelah itu, tepat pada hari Senin pagi, ketika Alm. Kiai sepuh menemui tamunya yang juga terdapat KH. Akhmad Mudzar salah seorang santrinya dan perawi kisah ini, datang dua orang tamu menghadap kiai sepuh yang merautkan paras kelelahan seakan-akan baru mengalami musibah yang begitu hebat. Tatkala dua orang tersebut bertemu dan melihat wajah almarhum kiai sepuh, terlontarlah ucapan dari salah seorang dari keduanya. “ini orang yang menolong kita tiga hari yang lalu” ujarnya. Bersamaan dengan itu, Alm. Kiai sepuh mengucap kata “Alhamdulillah” sebanyak tiga kali dengan wajah yang berseri. Dari kejadian tersebut membuat heran KH. Mudzhar dan beliau mengambil keputusan untuk bertanya kepada kedua tamu tersebut, sehingga bercerita tamu tersebut “tiga hari yang lalu, yaitu hari Jum’at kami berdua dan beberapa teman yang lain menaiki perahu menuju Banjarmasin, tiba-tiba perahu oleng akibat angin topan dan perahu kami tak tertolong lagi. Namun kami sempat diselamatkan berkat kehadiran dan pertolongan yang datang dari seorang sepuh yang tidak kami kenal, waktu itu menunjukkan sekitar jam atau ba’da Jumat, setelah itu kami sudah tidak sadar lagi apa yang terjadi hingga kami terdampar di tepi pantai Kraksaan Kalibuntu”. Lalu lanjut cerita tamu tersebut setelah kami sadar, kami merasa sangat gembira dan bersyukur karena masih terselamatkan dari bencana itu. Dan kami ingat bahwa yang menolong kami dari malapetaka tiga hari yang lalu itu adalah orang tua yang nampaknya sangat alim. Hingga hati kami terdorong untuk sowan atau bersilaturrahim kepada kiai yang sepuh yang dekat dengan tempat kami terdampar. Setelah kami bertanya kepada orang-orang yang kami jumpai, “adakah disekitar tempat ini seorang kiai yang sepuh?”. Lalu kami disuruh menuju ke tempat ini Genggong. Setelah sampai disini ternyata orang yang menolong kami waktu itu adalah orang ini. bersamaan dengan itu tangan tamu tersebut menunjuk ke arah Alm. KH. Moh. Hasan buku 150 tahun menebar ilmu di jalan Allah

amalan kh hasan genggong